top of page
Search

DKI Segera Bangun Dua Paket Jaringan Pipa Air Limbah


ree

JAKARTA, KOMPAS — Setelah tertunda sangat lama, akhirnya DKI Jakarta memulai pembangunan jaringan pipa air limbah Jakarta Sewerage Development Project atau JSDP zona 1 Paket 5 Area 2-1 dan Paket 6 Area 2-2. JSDP merupakan pembangunan jaringan perpipaan sistem pengelolaan limbah domestik terpusat dan terintegrasi skala perkotaan di Provinsi DKI Jakarta.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Yusmada Faizal, Rabu (12/4/2023), menjelaskan, untuk pengelolaan air limbah domestik di DKI Jakarta sebetulnya sudah dirumuskan sejak 1991. Pemprov DKI Jakarta sebetulnya sudah memulai pengelolaan limbah domestik di Zona 0, tepatnya di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan, pada 1991.

Pemprov DKI Jakarta kemudian menyusun masterplan pengelolaan air limbah Jakarta pada 2012 bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta JICA. Masterplan ini didukung dengan Peraturan Menteri (Permen) PUPR No 4/PRT/M/2017 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik.

Kemudian masterplan itu diperkuat melalui Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 41 Tahun 2016 tentang Rencana Induk Pengembangan Prasarana Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik di Provinsi DKI Jakarta. Dari rencana induk itu, Pemprov DKI Jakarta mengatur zona pengelolaan air limbah domestik sebagai pengolahan sistem terpusat yang terbagi dalam 15 zona yang meliputi 14 zona baru dan 1 zona eksisting, yaitu zona 0.

Untuk zona 0 yang merupakan zona eksisting, sekarang sedang beroperasi dan terus dioptimalkan Perumda PAL Jaya. DKI Jakarta mempercepat pembangunan 14 zona lainnya, diawali dari zona 1.

Zona 1 itu, dijelaskan Yusmada, terdiri atas enam paket dan satu paket pekerjaan pengawasan. Paket 1 adalah paket pekerjaan konstruksi IPAL, yang berada di Waduk Pluit yang sudah ditandatangani kontraknya dan sekarang sedang pelaksanaan. Paket 2, 3, 4, 5, dan 6 adalah paket pekerjaan konstruksi jaringan perpipaan.

Pekerjaan paket 1 sampai dengan 4 dilaksanakan Kementerian PUPR melalui sumber dana APBN Loan JICA. Paket 5 dan 6 yang adalah bagian dari pekerjaan Pemprov DKI Jakarta dibangun dengan dana APBD DKI Jakarta.

”Paket 5 dan 6 JSDP inilah yang hari ini ditandatangani kontrak pekerjaannya antara pejabat pembuat komitmen atau PPK dengan pemenang tender,” kata Yusmada.

Dari lelang pengadaan yang digelar pada Juni-Desember 2022, ada dua pemenang tender untuk dua paket pekerjaan senilai Rp 1,4 triliun itu. Nindya-Modern KSO menjadi pemenang bagi pembangunan pekerjaan paket 5 dan Adhi-Hutama KSO menjadi pemenang bagi pembangunan pekerjaan paket 6.

”Dua paket pekerjaan ini senilai Rp 1,4 triliun yang menjadi komitmen kita (Pemprov DKI Jakarta) untuk menyediakan pendanaannya selama empat tahun ke depan dan target selesai 2026,” ujar Yusmada.

Sebagai cara meningkatkan akses sanitasi di Jakarta, paket 5 dan 6 bagian dari Zona 1 akan melayani enam kecamatan. Paket 5 melayani pengelolaan air limbah domestik di Kecamatan Gambir, Menteng, dan Sawah Besar di Jakarta Pusat; serta di Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. Adapun paket 6 melayani Kecamatan Penjaringan di Jakarta Utara dan Kecamatan Tambora di Jakarta Barat.

Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang menyaksikan penandatanganan kontrak pekerjaan JSDP mengingatkan kedua penyedia jasa konstruksi agar, saat proses pembangunan yang berlangsung dan berdampak pada trotoar, memperhatikan rambu-rambu untuk membangun dan prosedurnya diterapkan dengan baik.

”Supaya proses pengerjaannya tidak mengurangi kenyamanan masyarakat dan manfaatnya dirasakan masyarakat,” ujar Heru Budi.

Heru Budi juga menginstruksikan kepada seluruh instansi dan pihak yang terlibat agar dapat membantu kelancaran proses pembangunan ini, yang meliputi sosialisasi, perizinan, pengamanan situasi serta manajemen lalu lintas selama proyek, dan hal-hal lainnya. Harapannya, pembangunan ini dapat berjalan sesuai target waktu yang telah ditetapkan.

Yusmada menambahkan, instruksi Heru Budi itu terkait erat dengan cara kerja pembangunan jaringan perpipaan air limbah domestik. Penyedia jasa konstruksi akan memasang pipa dengan cara mendorong pipa di bawah tanah atau dikenal sebagai slurry type pipe jacking methods. Metode konstruksi tersebut dipergunakan di area kerja untuk pembangunan jaringan perpipaan air limbah.

Pipa-pipa jaringan perpipaan limbah domestik itu akan ditanam di kedalaman 4-11 meter di bawah muka tanah. Pipa-pipa itu ditanam di kiri dan kanan jalan.

Total panjang jacking pipe di paket 5 adalah 18.648 meter atau 18 km lebih dan jaringan pipa akan melewati Pegangsaan Timur, Cikini Raya, Menteng, Medan Merdeka, Juanda, Tamansari, Mangga Besar, Mangga Dua Raya. Adapun total panjang pipa jacking pada paket 6 sepanjang 13.368 meter atau 13 km lebih dan jaringan pipa air limbah ini akan melewati Jalan Angka Raya, Latumenten, Bandengan Dua, Jembatan Tiga, dan Pluit Selatan.

Dalam perencanaan Pemprov DKI Jakarta, pembangunan JSDP ini adalah sebagai upaya dari Pemprov DKI untuk meningkatkan akses sanitasi. Sesuai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024, akses sanitasi layak adalah 90 persen. Pada 2021, akses terhadap sanitasi layak di DKI Jakarta baru mencapai 79,20 persen.

Selain itu, JSDP juga dapat mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh buruknya kualitas air permukaan dan air tanah. JSDP juga dapat memperbaiki kualitas lingkungan perkotaan khususnya terhadap kualitas air permukaan dan air tanah, terciptanya sanitasi layak dan aman bagi masyarakat serta mendukung program penurunan angka tengkes.

 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page